Daftar Presiden yg Digulingkan Rakyatnya
1.Ferdinand Marcos
Marcos memerintah Filipina selama 23 tahun tepatnya dari tahun 30 Desember 1965–25 Februari 1986 Reputasi Marcos semakin digembor-gemborkan dengan kisah-kisahnya saat menjadi pemimpin perang gerilya dalam Perang Dunia II . Ia turut berperang melawan Jepang dalam Perang dunia II dan memperoleh penghargaan atas jasa-jasanya selama perang. Pada tahun 1954, ia menikah dengan Imelda Romuáldez yang kelak akan membantunya dalam kampanye presidennya. Ia kemudian bergabung dengan Partai Nacionalista, dan bersama dengan calon wakil presidennya Fernando Lopez, ia mengalahkan presiden Diosdado Macapagal dalam pemilu 1965.
Sejumlah peristiwa penting pada bulan Februari 1986 telah mengakibatkan perubahan wajah perpolitikan di Filipina. Salah satunya adalah peristiwa terbunuhnya Benigno Aquino, mantan senator Filipina. Kemudian setelah itu janda Benigno Aquino, Curazon Aquino, terpilih menjadi presiden Filipina. Penyebab runtuhnya kekuasaan Ferdinand Marcos di Filipina antara lain dikarenakan oleh keretakan yang terjadi dalam tubuh Angkatan Bersenjata Filipina, antara para pendukung rezim dan para pembela Negara serta kekuatan militer yang begitu ditamakan Marcos, ternyata sudah tidak bisa dijadikan andalan . Kemudian Marcos melancarkan aksinya yaitu menangkap anggota gerakan pembaharuan termasuk Menteri Pertahanan, Juan Ponce Enrile dan Jederal Fidel Ramos.
Selain itu, hal yang mempercepat keruntuhan pemerintahan Marcos adalah insiden terbunuhnya Benigno Aquino di Bandara Manila saat ia kembali dari tempat pengasingan . Public menjadi sangat marah atas insiden tersebut. Maka setahun kemudian, seorang warga sipil Filipina membawa surat dakwaan penyelidikan terhadap sejumlah tentara dan pejabat pemerintah. Tetapi pada tahun 1985 mereka semua telah dibebaskan. Untuk mengendalikan suasana, Marcos mengadakan Pilpres yang akan diselenggarakan pada tahun 1986.
Yang menjadi lawannya adalah istri dari Benigno Aquino, Curazon Aquino. Pilpres tersebut sempat diwarnai oleh tuduhan kekerasan dan penipuan. Ketika Majelis Nasional Filipina mengumumkan bahwa Marcos menjadi pemenang dalam Pilpres kali ini, warga Filipina menjadi marah dan menginginkan agar Marcos meninggalkan Negara.
Selain itu, hal yang mempercepat keruntuhan pemerintahan Marcos adalah insiden terbunuhnya Benigno Aquino di Bandara Manila saat ia kembali dari tempat pengasingan . Public menjadi sangat marah atas insiden tersebut. Maka setahun kemudian, seorang warga sipil Filipina membawa surat dakwaan penyelidikan terhadap sejumlah tentara dan pejabat pemerintah. Tetapi pada tahun 1985 mereka semua telah dibebaskan. Untuk mengendalikan suasana, Marcos mengadakan Pilpres yang akan diselenggarakan pada tahun 1986.
Yang menjadi lawannya adalah istri dari Benigno Aquino, Curazon Aquino. Pilpres tersebut sempat diwarnai oleh tuduhan kekerasan dan penipuan. Ketika Majelis Nasional Filipina mengumumkan bahwa Marcos menjadi pemenang dalam Pilpres kali ini, warga Filipina menjadi marah dan menginginkan agar Marcos meninggalkan Negara.
Rakyat Filipin kemudian bersatu turun ke jalan untuk menjatuhkan Presiden Marcos,insiden inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan People Power.Setelah tidak kuasa menahan gempuran para demonstran akhirnya Marcos memilih untuk mundur,ia bahkan meminta bantuan Amerika untuk mengevakuasinya dari Filipin.
2.Soekarno
Berkuasa di Indonesia dari tahun 1945 hingga tahun 1966.Soekarno dipaksa turun karena gejoiak politik dan ekonomi yang tak kunjung usai.Pada saat itu dunia sedang terbelah menjadi dua kubu yaitu Komunis dan Liberal.Soekarno memiliki pemikiran baru dengan menggabungkan keduanya yaitu ideology Nasakom (nasional,komunis dan agama).
Indonesia mengadakan pemilu yang pertama pada tahun 1955,yang menempatkan Partai Komunis Indonesia di posisi empat besar.Setelah itu terjadi banyak konflik yang melibatkan ketiga unsure dari Nasakom.Puncaknya adalah ketika PKI yang bersembunyi dibalik Nasakom melakukan pemeberontakan pada 30 september 1965.Namun Soekarno menolak menyalahkan PKI atas peristiwa tersebut demi mempertahankan NAsakom.
Soekarno hanya mengeluarkan pidatonya yang berjudul Nawaksara yang isinya antara lain menyebutkan bahwa yang terjadi saat itu hanyalah peristiwa yang biasa dalam revolusi.Kondisi semakin memanas dan terjadilah perang saudara antara pihak komunis dengan yang anti komunis.Tentara pun terbelah menjadi dua ada yang pro dan kontra komunis.
Munculnya sosok Soeharto yang didaulat mengamankan keadaan melalui Supersemar.Soekarno yang masih tetap melindungi PKI akhirnya mendapat desakan yang kuat dari rakyat untuk mundur.Ribuan masyarakat dari berbagai elemen mendesak dibubarkannya PKI dan Soekarno turun dari jabatan.
Akhirnya Soekarno yang sudah kehilangan kepercayaan baik dari rakyat mau pun TNI sepakat untuk menyerahkan kekuasaan sebagai Presiden pada 20 Febuari 1967.Kemudian MPRS menunjuk Soeharto sebagai Presiden sementara hingga dilakukan pemilu mendatang.
3.Soeharto
Soeharto yang berhasil mengamankan keadaan kemudian menjadi Presiden terpilih.Ia berkuasa selama kurang lebih 32 tahun lamanya.Selama kekuasaannya memang telah berhasil menjaga kestabilan keamanan,namun di balik itu Soeharto menjalankan kekuasaan dengan tangan besi.
Siapa pun yang melawan akan segera digilas.Setelah mengalami krisi ekonomi,kekuasaan Soeharto mulai digoyang.Demonstrasi terjadi dimana-mana sebagai dampak memburuknya perekonomian Indonesia.Sama ketika era Soekarno dulu,ribuan mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan menuntut diakdakannya reformasi birokrasi dan turunnya Soeharto.
Soeharto sama persis ketika ia memperoleh kekuasaan memberikan mandate kepada Jenderal Wiranto untuk mengamankan keadaan bila perlu.Berbeda dengan Soekarno yang sudah kehilangan kendali terhadap TNI,Soeharto masih menguasai TNI secara penuh,bahkan para petinggi TNI menyatakan kesetiaannya andaikan Pak Harto ingin mempertahankan kekuasaan.
Namun akhirnya Soeharto memilih jalan mundur,tidak berusaha mempertahankan kekuasaan dengan cara represif.Pak Harto pun tidak melarikan diri ke luar negeri dan menetap di Indonesia hingga akhir hayatnya.
4.Ben Ali (Tunisia)
Ben Ali adalah presiden Tunisia.
Di masa rezimnya, gerakan-gerakan Islam yang ada di Tunisia mengalami nasib lebih tragis dari sebelumnya. Tatkala partainya menyapu bersih perolehan kursi yang ada di parlemen, ia memenjarakan lebih dari 30.000 aktivis gerakan Islam yang merupakan tulang punggung partai yang olehnya dianggap sebagai "pembangkang". Sesungguhnya Ben Ali telah menjadikan Tunisia sebagai penjara terbuka dan pusat kebejatan moral. Walhasil, dengan salah kaprahnya pemikiran dan pemahaman rezim yang ada, Islam dan para pengembannya mengalami deraan, siksaan, dan hambatan berat.Bin Ali melanjutkan pendekatan otoriter pendahulunya dan memuja kepribadian (aktivitasnya mengambil tempat banyak dari berita harian). Meski ia mengumumkan pluralisme politiknya pada 1992, Rapat Umum Konstitusional Demokratiknya (dahulu Partai Neo-Destour) melanjutkan dominasi politik nasional. Rezimnya masih tidak mengizinkan aktivitas oposisi dan kebebasan pers menyisakan penyamaran. Pada 1999, walaupun dua kandidat alternatif yang tak dikenal diizinkan untuk pertama kalinya berada dalam pemilihan presiden, Ben Ali diangkat kembali dengan 99,66% suara. Ia kembali dipilih pada 24 Oktober 2004, secara resmi meraih 94,48% suara, setelah referendum konstitusi yang kontroversial pada 2002 yang membuatnya bertahan sebagai presiden setidaknya hingga 2014.
Akhirnya pada awal tahun 2011,Presiden Ben Ali mundur dari jabatannya setelah terjadi demonstrasi besar-besaran menentang kekuasaannya yang otoriter.Ben Ali beserta keluargannya melarikan diri menuju Saudi Arabia hingga sekarang
5.Husni Mubarak
Mubarak menguasai Mesir kurang lebih selama 30 tahun.Ia memegang tampuk kekuasaan semenjak tahun 1981,kala itu terjadi pembunuhan terhadap Presidenn Anwar Saadat,Mubarak yang menjabat sebagai wakil presiden kemudian menjadi pemimpin Mesir.
Mubarak berasal dari kalangan militer yaitu angkatan udara.Sebagai komandan angkatan udara,Mubarak memiliki peranan besar dalam kemenangan Mesir terhadap Israel pada saat perang Yom Kippur.Saat itu Mesir berhasil memukul mundur pasukan Israel dan memperoleh kembali Terusan Suez.
Selama memimpin Mesir,Mubarak malah menjalin hubungan yang baik dengan Israel.Mubarak pun juga mendapatkan dukungan dari Amerika,Mesir setiap tahunnya mendapatkan bantuan militer terbesar kedua dari Amerika setelah Israel.
Kejatuhan Mubarak merupakan efek domino dari keberhasilan rakyat Tunisia yang memaksa Presiden Ben Ali mengundurkan diri.Demonstrasi massa yang memprotes kepemimpinan Mubarak berkumpul di Tahrir Square sejak 25 Januari 2011 dan berhasil menumbangkannya pada 12 Februari 2011. Meskipun Mubarak berjanji akan menggelar pemilu presiden pada bulan September. Ia pun menjanjikan amandemen konstitusi. Tetapi, para demonstran menekannya untuk mundur secepatnya. Pada 10 Februari beredar rumor bahwa Mubarak akan mundur. Puncaknya, Wakil Presiden Omar Suleiman mengumumkan mundurnya Mubarak melalui televisi nasional Mesir dan menyerahkan kekuasaannya kepada militer.Demonstrasi anti Mubarak ini telah menelan sedikitnya ratusan korban jiwa.
0 komentar:
Posting Komentar