Manuver Golkar yang bertentangan dengan koalisi dengan mengajukan angket pajak diperkirakan tidak berdampak banyak terhadap posisinya di setgab mau pun kabinet.Bahkan menurut desas-desus yang beredar Golkar akan diberikan kursi mentri tambahan
Lain halnya nasib PKS,partai pengusung SBY semenjak periode pertama tersebut terancam akan kehilangan posisinya di kabinet.Golkar dan PKS,merupakan dua partai koalisi yang dianggap berhianat dengan menyetujui hak angket mafia pajak.Sampai sejauh ini nampaknya kubu Cikeas lebih condong untuk memilih bersama Golkar ketimbang PKS,hal ini dibuktikan dari rangkulan hangat antara SBY dengan Abu Rizal Bakrie.
SBY berada di posisi yang dilematis,di satu sisi ada partai-partai nakal yang harus dievaluasi dan di sisi lain masih membutuhkan dukungan partai koalisi guna menahan gempuran Senayan.Lantas kenapa harus Golkar yang notabene lebih vokal menyerang ketimbang PKS dipertahankan??
Secara hitung-hitungan politik,Golkar lebih memiliki kekuatan ketimbang PKS.Jumlah kursi Golkar di parlemen hampir mencapai 2x dari yang dimiliki oleh PKS.SBY sendiri sebenarnya juga agak ragu dengan Golkar,mengingat selama ini sering melakukan manuver membahayakan,PDI P pun didekati sebagai calon pengganti Golkar.
Pendekatan SBY dengan PDI P mengalami jalan buntu,amanat Kongres PDI P di Bali sudah menegaskan bahwa PDI P hingga 2014 akan berperan sebagai koalisi.Selain itu Ketua Umum Megawati masih belum beranjak dari sikap awalnya.
Langkah praktis untuk mengamankan koalisi adalah dengan menendang PKS,dan mempertahankan Golkar,selain itu pada saat bersamaan menggandeng Gerindra sebagai mitra koalisi yang baru.Dengan demikian Demokrat masih memiliki keunggulan di parlemen.
Akan tetapi politik bukanlah sekedar hitung-hitungan angka.Bukan tanpa resiko jika SBY benar adanya menendang PKS dari koalisi,apa lagi menendang Golkar.Namun jika kemudian SBY "membatalkan" resufle bahayanya lebih besar karena akan dianggap tidak konsisten.
Andaikata Golkar masih tetap dipertahankan,bukan berarti SBY aman dari gempuran parlemen.Tidak ada jaminan bagi SBY dan Demokrat,bahwa Golkar akan tetap setia..Mengingat track record Golkar selama ini sering kali berhasil memanfaatkan kesempatan sekecil apa pun.
Jika benar,kehadiran Golkar akan membuat SBY-Demokrat memiliki partner dengan kekuatan terbesar,namun di saat bersamaan juga memilih untuk tidur bersama-sama dengan musuh yang paling berbahaya.
Penulis : Masenda M.,mahasiswa FISIP 07
0 komentar:
Posting Komentar